2.jpg)
BANYUWANGI - Komisi IV DPRD Kabupaten Banyuwangi mendorong percepatan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Fasilitas ini diharapkan menjadi salah satu solusi utama untuk mengurangi volume sampah yang terus meningkat di wilayah selatan Banyuwangi.
“Pembangunan TPS 3R ini sangat strategis karena akan menjadi pusat pengolahan sampah bagi wilayah selatan Banyuwangi. Kami berharap proyek ini segera rampung dan bisa beroperasi tepat waktu,” ujar politisi PDI Perjuangan asal Kecamatan Bangorejo itu.
Menurut Patemo, lokasi pembangunan di Desa Karetan dinilai sudah memenuhi berbagai kriteria teknis dan lingkungan. Lahan yang disiapkan memiliki akses mudah, luas memadai, dan tidak mengganggu permukiman warga maupun estetika kawasan. Selain itu, lokasi juga dianggap aman dari potensi pencemaran air dan udara.
“Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kami harapkan dapat mempercepat proses perizinan agar semua tahapan berjalan lancar sesuai ketentuan perundang-undangan,” tambahnya.
Berdasarkan laporan dari DLH Banyuwangi, progres pembangunan saat ini telah memasuki tahap cut and fill atau penyiapan lahan konstruksi. Pekerjaan juga tengah dilakukan pada bagian pondasi, pagar keliling, serta infrastruktur pendukung lainnya. Proyek ini ditargetkan selesai pada Juni 2026.
Selain pembangunan TPS 3R Karetan, Pemkab Banyuwangi juga tengah menyiapkan dua Stasiun Peralihan Antara (SPA) di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, dan di Desa Setail, Kecamatan Genteng. Kedua fasilitas tersebut merupakan bagian dari program Banyuwangi Hijau Fase 3 yang didukung oleh program Clean Rivers dari Uni Emirat Arab. Masing-masing SPA memiliki kapasitas 50 ton sampah per hari.
“Dengan tiga fasilitas baru ini, total kapasitas pengolahan sampah mencapai 260 ton per hari, yang dapat melayani hingga 1,4 juta penduduk Banyuwangi,” terang Patemo. Ia menambahkan bahwa sisanya akan didukung oleh mitra lingkungan seperti Sungai Watch dan Clean Oceans Through Clean Communities (CLOCC) asal Norwegia.
“Harapan kami, Banyuwangi benar-benar menjadi daerah yang bersih, hijau, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)