
BANYUWANGI - Harapan untuk membangkitkan kembali industri galangan kapal di Banyuwangi mulai menemukan titik terang. PT Dumas Surabaya, mitra Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam perusahaan patungan PT Trabasti, menyatakan kesiapannya untuk melepas seluruh saham dan pengelolaan perusahaan kepada Pemkab.
Kabar tersebut mencuat dalam rapat kerja Komisi III DPRD Banyuwangi bersama kuasa hukum PT Dumas serta Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Banyuwangi, Samsudin, yang digelar pada Selasa (21/10/2025). Dalam pertemuan itu, pihak legislatif mendorong adanya kejelasan sikap dari PT Dumas mengenai masa depan kerja sama yang telah lama berjalan.
Ketua Komisi III DPRD Banyuwangi, Febri Prima Sanjaya, menyebut langkah pelepasan saham oleh PT Dumas menjadi peluang besar bagi daerah untuk mengelola kembali aset strategis tersebut.
“Kami ingin kepastian agar aset daerah ini tidak terbengkalai. Dari hasil rapat, PT Dumas menyatakan siap menyerahkan seluruh kewenangan dan penyertaan modalnya kepada Pemkab,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).
PT Trabasti diketahui merupakan perusahaan patungan dengan komposisi saham 51 persen milik Pemkab Banyuwangi dan 49 persen milik PT Dumas. Jika proses pelepasan saham berjalan lancar, maka Pemkab akan menjadi pemegang kendali penuh atas PT Trabasti dan dapat mengatur arah pengembangan usaha galangan kapal secara mandiri.
Menurut Febri, keberadaan galangan kapal di Banyuwangi sangat strategis, mengingat wilayah ini berada di jalur pelayaran padat Selat Bali. Dengan adanya fasilitas perbaikan dan pembuatan kapal di daerah sendiri, bukan hanya sektor maritim yang terbantu, tetapi juga potensi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
“Selama ini, kapal-kapal yang butuh perawatan harus ke Surabaya. Jika galangan kapal kita aktif kembali, tentu bisa membuka lapangan kerja baru dan menambah sumber pendapatan daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bapenda Banyuwangi, Samsudin, membenarkan adanya sinyal positif dari PT Dumas. Namun, keputusan final masih menunggu persetujuan resmi dari manajemen pusat di Surabaya. “Kami sudah minta ketegasan. Kalau sudah resmi dilepas, maka pemkab bisa segera melakukan langkah pengelolaan dan revitalisasi,” katanya.
Langkah berikutnya, Pemkab Banyuwangi berencana melakukan kajian hukum dan bisnis untuk memastikan keberlanjutan PT Trabasti. Opsi menggandeng investor baru juga terbuka lebar sebagai upaya menghidupkan kembali denyut industri galangan kapal yang sempat lama tertidur. (*)