Banyuwangi, Penarakyat.co.id - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR.D.I.Y. Indonesia), bekerja sama dengan Yayasan BEDO (Business & Export Development Organization) serta Dinas Koperasi, UMKM & Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, secara resmi menutup rangkaian program "UMKM Tumbuh Bersama 2025".
Program kolaboratif yang berjalan sejak Agustus hingga Desember ini dirancang untuk memperkuat daya saing dan keberlanjutan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di empat daerah, yakni Banyuwangi, Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, dan Solo.
Selama empat bulan, sebanyak 312 UMKM, termasuk 20 penyandang disabilitas, mengikuti pelatihan intensif yang mencakup perencanaan bisnis, pengembangan kapasitas digital, pemanfaatan teknologi dan AI, hingga praktik bisnis berkelanjutan berbasis prinsip Environment, Social, Governance (ESG).
Dari jumlah tersebut, 150 UMKM terpilih mengikuti pelatihan lanjutan, dan 90 di antaranya berhasil menyusun draft awal Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report).
Direktur Utama MR.D.I.Y. Indonesia, Edwin Cheah, mengatakan komitmen perusahaan untuk tumbuh bersama masyarakat. “Program ini kami rancang tidak hanya untuk memberikan pengetahuan teknis, tetapi untuk membuka peluang baru melalui praktik berkelanjutan dan teknologi modern. UMKM yang kuat akan memperkuat ekonomi daerah,” tuturnya.
Pendapat senada disampaikan Jeff Iskandarsjah, Ketua Yayasan BEDO. “Kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah daerah, dan UMKM menghasilkan dampak yang lebih besar. Kami melihat semangat dan komitmen tinggi dari peserta untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas usaha,” jelas Jeff.
Acara penutupan yang berlangsung selama dua hari di Banyuwangi ini dihadiri oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani yang diwakili oleh Ir. Bayu Hadiyanto, ST, M.Si. dan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, Hj. RR. Nanin Oktaviantie. Pemerintah daerah menyambut positif inisiatif ini sebagai langkah strategis mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Banyuwangi. Program seperti ini bukan hanya membekali keterampilan, tetapi juga menanamkan kepercayaan diri bagi pelaku usaha untuk berkembang dan berinovasi,” tegas Bayu Hadiyanto.
Rangkaian acara penutupan meliputi presentasi capaian program, lokakarya penyusunan Sustainability Report yang difasilitasi oleh Global Reporting Initiative (GRI) Indonesia, serta sesi berbagi pengalaman dari para pelaku UMKM mengenai transformasi bisnis yang mereka alami. (*)